Secaragaris besar, proses brainstorming bisa dibagi menjadi 3 fase, yaitu: 1. Generation: Forum terbuka untuk semua partisipan mengeluarkan idenya. Penjelasan awal aturan brainstorming dan jelaskan bagaimana sesi ini akab dilakukan. Tentukan batas waktu sesi brainstorming, tentukan siapa yang menjadi pencatat waktu dan pencatat ide.
Kehabisan ide adalah hal yang membuat Anda frustrasi. Jika pekerjaan Anda berkaitan dengan kreativitas, ide harus selalu baru dan segar. Periode kehilangan inspirasi seperti ini selalu menimbulkan rasa kesal dan takut yang campur aduk. Namun, jangan menyerah dulu. Ada berbagai metode untuk menghasilkan ide dan solusi yang menarik. Salah satu metode yang bisa dicoba brainstorming. Apa itu brainstorming? Brainstorming adalah cara mencari solusi dan ide lewat menuangkan semua ide dan solusi ke dalam kertas atau papan tulis. Seberapa anehnya ide yang mungkin muncul wajib Anda tulis. Ide-ide tersebut dapat digabungkan atau mungkin dapat melahirkan suatu ide brilian yang tidak terpikirkan sebelumnya. Brainstorming bisa dilakukan secara individu ataupun kelompok. Pada metode brainstorming semua orang yang terlibat wajib melontarkan ide sebanyak mungkin. Tidak peduli ide yang dilontarkan aneh, nyeleneh, atau mungkin sekilat tidak terlihat relevan. Semua ide wajib ditampung dan tidak boleh dikritisi sampai waktu pengumpulan ide habis. Tujuan dari brainstorming adalah untuk menampung banyak ide atau solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah. Sebaiknya tahan dulu memberi kritik karena malah hanya menghambat kreativitas dan malas untuk mengemukakan pendapat. Teknik brainstorming ini akan membuat lebih banyak orang mau mengeluarkan pikiran mereka. Pada akhir sesi brainstorming, barulah Anda dan rekan diskusi Anda mengeksplorasi berbagai ide dan solusi yang telah dilontarkan dan mencari ide-ide apa yang cocok untuk digunakan. Bagaimana cara mendapatkan ide dari brainstorming? Pada dasarnya, brainstorming adalah metode yang dilakukan dengan dua tahapan, yaitu mengeluarkan berbagai ide dan mengevaluasi ide-ide tersebut. Namun, ada dapat melakukan brainstorming secara sendiri atau individu maupun berkelompok. Di bawah ini adalah cara melakukan brainstorming sesuai dengan jenis yang diinginkan. Brainstorming dalam kelompok Brainstorming dalam kelompok menghasilkan berbagai macam ide dari beragam orang yang berbeda, karena itu cara ini lebih efektif jika dilakukan bersama. Brainstorming dalam kelompok dapat menyulut kreativitas karena mendengarkan ide atau solusi dari orang lain. Cara ini akan semakin efektif bila dituliskan atau dicatat daripada diucapkan agar ide-ide tidak mudah dilupakan. Anda dapat mengeksplorasi suatu ide dengan lebih mendalam saat melakukan brainstorming dalam kelompok. Idealnya, satu kelompok terdiri lima sampai tujuh orang. Brainstorming secara individual brainstorming secara kelompok dapat menghasilkan lebih banyak ide dan solusi. Namun, Anda atau teman Anda bisa saja tidak berani mengemukakan ide atau solusi karena takut dihakimi’. Terkadang, saat melakukan brainstorming dalam kelompok, Anda bisa saja lupa untuk menyampaikan ide Anda karena menunggu orang lain memberitahukan ide atau solusinya. Saat melakukan brainstorm secara sendiri, Anda tidak perlu khawatir dikritik orang lain dan bisa merasa lebih bebas dalam mengemukakan pendapat. Namun, tentunya Anda tidak dapat menghasilkan ide sebanyak dengan kelompok. Sebagai referensi ide, Anda dapat mencari dari internet, buku atau jurnal ilmiah lainnya. Baca juga Kenali Pemicu Prokrastinasi yang Banyak Dilakukan Mana brainstorming yang lebih baik? Brainstorming yang dilakukan secara berkelompok dan sendiri memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Semuanya kembali pada Anda, ide seperti apa yang diinginkan dan kepribadian yang dimiliki. Jika Anda adalah orang yang lebih produktif dalam kelompok, brainstorming dalam kelompok dapat memicu kreativitas. Bila lebih suka menyendiri, brainstorming secara individual lebih cocok untuk Anda. Baca juga Ini Dia Cara Meningkatkan Kreativitas Catatan dari SehatQ Brainstorming adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk mencari ide-ide atau solusi yang baru. Anda dapat melakukan brainstorming secara sendiri ataupun berkelompok, tergantung dari kepribadian dan ide atau solusi yang diinginkan. Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar ide dalam pekerjaan, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

4 Untuk memastikan bahwa ide Usaha kita merupakan usaha yang tepat, kita dapat terus mempertanyakan kenapa kita memilih ide Usaha tersebut. Teknik dapat digunakan untuk memastikan dan menetapkan ide Usaha kita tersebut. Teknik yang cocok untuk mengisi titik-titik pada pernyataan diatas adalah a. Stimulasi Acak b. Brainstorming c. How

Feb 2 / Nesia Qurrota A’yuni Sumber mungkin sudah sering mendengarkan kata “brainstorming”. Namun, apa kamu sudah sering mempraktikkannya? Jika iya, coba dipikir-pikir lagi seberapa efektif brainstorming-mu selama ini?Brainstorming sendiri memang dipercaya jadi salah satu metode efektif untuk memantik ide kreatif seseorang. Pencarian ide dengan cara ini begitu diminati karena dilakukan dengan pendekatan informal sehingga menghadirkan kesan yang relaks. Ide-ide kreatif pun akan lebih mudah cenderung berlangsung santai, pakar public speaking sekaligus motivator asal Kanada, Brian Tracy, mengungkap ada beberapa kunci sebuah brainstorming. Menurutnya, Kunci utama brainstorming dapat berjalan efektif adalah masalah atau pertanyaan yang dibahas harus disampaikan secara jelas sehingga dipahami oleh semua peserta. Ambil sedikit waktu untuk menjelaskan ke rekanmu jika ada yang tidak paham dengan permasalahannya atau ide yang dicari. Pemahaman yang baik akan meningkatkan kualitas dari berbagai usulan ide kreatif dari dari sesi brainstorming sendiri sebenarnya diharapkan akan lahir ide sebanyak mungkin. Biasanya dibutuhkan waktu 15–45 menit untuk melakukan sesi tersebut. Namun kata Tracy, waktu yang paling ideal untuk brainstorming adalah 30 menit. Jadi kamu tidak perlu melakukannya selama berjam-jam hanya karena ingin mendapatkan ide sebanyak mungkin. Ingatlah untuk terus menjadi efektif dan efisien, samping itu, jumlah peserta brainstorming juga berpengaruh. Kata Tracy, idealnya peserta brainstorming adalah empat sampai tujuh orang. Kurang dari empat orang, maka kamu akan kekurangan stimulasi untuk berpikir kreatif. Sementara itu, jika lebih dari tujuh orang, kemungkinan tidak cukup kesempatan bagi setiap orang untuk berkontribusi menyumbangkan ide berikutnya, brainstorming secara umum tentunya membutuhkan seorang pemimpin. Mereka bertugas sebagai stimulator bagi peserta supaya dapat mengeluarkan ide-ide kreatif secara mengalir. Hal itu merujuk kepada aturan terpenting dalam brainstorming, yaitu menghindari evaluasi ide selama proses berlangsung. Sebab, fokus utamanya adalah pada kuantitas, bukan kualitas. Evaluasi dan diskusi ide-ide bisa dilakukan setelah sesi brainstorming merupakan gambaran brainstorming yang lazim dilakukan. Akan tetapi yang perlu kamu ketahui, sejak pertama kali brainstorming dicetuskan oleh advertising executive, Alex Osborn, pada 1941 lalu, teknik ini terus berkembang. Kini, ada puluhan metode brainstorming yang bisa dipilih. Itu semua hadir untuk mengakomodasi kondisi setiap orang yang berbeda. Nah, berikut merupakan lima contohnya. Tidak semua orang dapat berbicara secara lepas mengenai ide mereka. Ada yang lebih menikmati dengan tulisan misalnya sehingga brainwriting bisa menjadi alternatif pilihan. Untuk melakukan teknik ini, mulanya semua orang menulis tiga ide mereka terkait dengan topik brainstorming selama 4-5 menit. Kemudian, berikan kertas tersebut kepada orang di samping kanan/kiri. Biarkan mereka mengembangkan ide yang ada dengan menambahkan poin-poin atau strategi kreatif. Setelah beberapa saat, oper kertas sampai selesai mengelilingi meja. Setelah ide-ide berhasil terkumpul, kelompok mendiskusikannya dan memutuskan ide mana yang terbaik untuk untuk teknik ini pilihlah sosok terkenal yang tidak ada di ruangan, bisa tokoh publik, tokoh dunia, karakter fiksi atau bahkan bosmu. Setelah itu diskusikanlah bagaimana sosok tersebut memikirkan suatu masalah dan ide. Terkadang yang terbaik memang adalah mempertimbangkan sudut pandang orang rolestorming, ini akan mengantisipasi keraguan. Dengan berlindung di bawah karakter suatu sosok, peserta brainstorming akan lebih cenderung terbuka dengan ide-ide daripada mengungsungnya atas nama mereka The 5 Whys ini mulanya diciptakan oleh Taiichi Ohno yang kemudian dia populerkan di Toyota sebagai proses standar untuk menganalisis akar masalah sampai ke inti masalah. Untuk prosesnya, bayangkan kamu sedang ditanya oleh balita, “kenapa”, “kenapa”, “kenapa, “kenapa”, “kenapa”. Kamu akan terus dicecar dengan pertanyaan demi pertanyaan setelah satu jawaban kamu berikan. The 5 Whys akan mendorong terjadinya dialog terbuka yang bisa memicu munculnya ide-ide baru tentang suatu kamu seorang penyuka sensasi dikejar deadline? Alias ide-ide brilianmu baru akan muncul saat kamu sudah mulai terhimpit waktu? Maka, metode rapid ideation akan cocok kamu terapkan. Metode ini intinya adalah soal waktu. Setiap orang menuliskan ide sebanyak mungkin dalam waktu yang ditentukan. Di dalamnya tidak ada ide-ide yang didiskusikan, dikritik, atau disempurnakan. Semua fokus mengeluarkan ide sebanyak mungkin selagi waktunya masih jadi teknik brainstorming yang populer di era serba digital. Ini paling cocok diterapkan kepada tim yang anggotanya banyak melakukan remote working. Brain-netting memungkinkan tim untuk bisa berbagi ide dari mana saja melalui berbagai aplikasi seperti Slack, Zoom, Webex, dan lain sebagainya. Cara tim melakukan kolaborasi virtual pun cukup bervariasi, contohnya pemimpin tim bisa mengajukan pertanyaan umum seperti "Apa yang tim kita inginkan soal customer experience?" Dari pertanyaan tersebut kemudian bisa berkembang menjadi diskusi. Di samping itu, juga bisa dikombinasikan dengan teknik lain, seperti role storming dan rapid banyak jalan bukan untuk memantik ide kreatif? Coba cek teknik mana yang pernah kamu coba atau teknik mana yang paling menarik minatmu?Empty space, drag to resize Kelas \Learnworlds\Codeneurons\Pages\ZoneRenderers\CourseCards Artikel Terbaru Temukan panduan terbaik di bidang kreatif, belajar dari pelaku industri, dan mulai bisnis impianmu hari ini! Media Sosial Kami Created with Padadasarnya, brainstorming adalah metode yang dilakukan dengan dua tahapan, yaitu mengeluarkan berbagai ide, baru setelahnya mengevaluasi ide-ide tersebut. Namun, seperti yang telah diberitahukan sebelumnya, ada dapat melakukan brainstorming secara sendiri atau individu maupun berkelompok.
- Dalam diskusi, terkadang brainstorming perlu dilakukan. Brainstorming diperlukan untuk mencari upaya penyelesaian suatu masalah. Sehingga hasilnya nanti diharapkan bisa disetujui semua pihak yang terlibat di dalamnya. Pengertian brainstorming Menurut Ali Kabul Mahi dan Sri Indra Trigunarso, dalam buku Perencanaan Pembangunan Daerah Teori dan Aplikasi 2017, brainstorming dapat juga disebut curah adalah kegiatan berkelompok yang mana pesertanya saling berbagai ide mengenai suatu topik atau permasalahan. Pelaksanaan brainstorming membantu peserta mengekspresikan berbagai ide yang dimilikinya untuk kemudian dicatat. Dikutip dari buku Pengajar Profesional Teori dan Konsep 2021 karya Anita Purba, dkk, brainstorming membantu anggota kelompok untuk berani menyumbangkan atau menanggapi ide yang ada. Baca juga Definisi Akuntansi Manajemen dan Manfaatnya bagi PerusahaanAdanya kegiatan tersebut dapat membantu penyelesaian masalah. Hasil akhir brainstorming biasanya berbentuk peta gagasan, yang menjadi kesepakatan bersama atau hasil diskusi dalam kelompok. Tujuan brainstorming Tujuan pelaksanaan brainstorming adalah mengumpulkan berbagai pendapat, informasi, ataupun pengalaman, untuk kemudian dijadikan peta informasi atau peta gagasan. Selain itu, brainstorming juga dilakukan supaya seseorang berani mengeluarkan ide atau gagasan yang dimilikinya. Brainstorming juga bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Tentunya dalam melakukan aktivitas ini, peserta atau anggota kelompok diharapkan bisa berdiskusi dan akhirnya menentukan peta gagasan yang disepakati bersama. Cara melakukan brainstorming Dalam buku Sukses menjadi Sales Supervisor Hebat 2012 karya Frans M. Royan, disebutkan lima cara mudah melakukan brainstorming. Cara tersebut adalah Secara individual, lakukan penggalian ide atau gagasan yang terpikirkan. Tulis semuanya dalam kertas, tanpa terkecuali. Kualitas ide bukanlah hal utama, tapi tekankan pada sejumlah ide yang muncul di pikiran. Ungkapkan ide tersebut di hadapan teman sekelompok. Usahakan jangan mengkritik ide milik orang lain, namun dengarkan terlebih dahulu semua penjelasan yang berkaitan dengan idenya tersebut. Kumpulkan semua ide dan catat di kertas. Kemudian kembangkan ide dengan mendengarkan pendapat atau saran dari anggota kelompok lainnya. Setelah itu tanyakan kepada anggota kelompok, ide apa yang disepakati. Jangan lupa untuk menanyakan alasannya pula. Buat peta gagasan atau peta informasi dari ide yang telah dikumpulkan dalam kelompok. Baca juga Manajemen Strategi Definisi Para Ahli dan Tugasnya Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Liputan6com, Jakarta Pemasaran produk menjadi salah satu aspek penting dalam mengejar target, termasuk untuk produk kreatif seperti film seri. Apalagi dalam kondisi perkembangan teknologi digital yang cukup pesat. Art Director Vidio Jane Verawati mengungkapkan sejumlah strategi yang dilakukan untuk memasarkan original series Vidio. Ia menyontohkan cara pemasaran untuk series berjudul Suka ©pexels Anda perlu memahami apa itu brainstorming dan mempelajari bagaimana cara melakukannya agar bisa melakukan pekerjaan dengan baik. Secara sederhana, brainstorming adalah sebuah metode yang digunakan untuk memunculkan ide-ide atau solusi dari suatu masalah tertentu. Brainstorming ini biasa dilakukan dalam kelompok, tetapi bisa juga dilakukan seorang diri saja. Untuk mempelajari apa itu brainstorming secara lebih dalam, mari simak ulasan lengkapnya di bawah ini! Brainstorming, atau curah pendapat, adalah sebuah metode pengumpulan gagasan atau ide-ide kreatif untuk mendapatkan sebuah solusi dari suatu masalah. Metode ini merupakan cara yang efektif untuk memunculkan kreativitas dan spontanitas dari orang-orang agar bisa menemukan gagasan-gagasan yang unik untuk dijadikan sebagai solusi tersebut. Ketika melakukan brainstorming, penting untuk menentukan topik pembahasannya terlebih dahulu agar gagasan-gagasan yang muncul dapat terfokus pada topik tersebut. Walaupun begitu, topik yang terlalu difokuskan hanya akan menyulitkan proses brainstorming. Jadi, pastikan topik yang ditentukan tidak terlalu spesifik. Apa Tujuan Brainstorming? Tujuan utama dari pelaksanaan brainstorming adalah untuk menemukan solusi dari sebuah masalah tertentu. Sebagai contoh, ketika tim Anda mendapatkan tugas untuk membuat sebuah kampanye tetapi bingung harus membuat kampanye yang seperti apa, Anda dapat melakukan brainstorming bersama seluruh anggota tim. Pada proses brainstorming, para anggota tim diharapkan bisa mengemukakan gagasan atau ide yang mereka miliki. Selanjutnya, seluruh gagasan atau ide tersebut akan ditampung dan dijadikan sebagai sebuah peta informasi. Akhirnya, dari semua informasi yang terkumpulkan, solusi untuk masalah yang dihadapi diharapkan bisa ditemukan. Baca Juga Cara Membuat Mind Mapping Untuk Brainstorming Di Kantor Apa Saja Jenis Brainstorming? Ada beberapa jenis brainstorming yang dapat dilakukan, baik itu secara kelompok maupun secara individu. Setiap jenis brainstorming ini dapat memecahkan berbagai jenis masalah dengan kelebihan caranya masing-masing. Berikut ini adalah beberapa jenis brainstorming yang paling umum digunakan. 1. Team Idea Mapping Jenis brainstorming yang paling umum digunakan adalah pemetaan ide tim. Brainstorming ini bekerja dengan metode asosiasi yang dapat meningkatkan keakraban tim serta menambah jumlah gagasan. Jenis brainstorming ini dirancang agar semua peserta dapat berpartisipasi dan tidak ada gagasan yang ditolak, semua gagasan harus ditampung terlebih dahulu. Proses brainstorming ini dimulai dengan menentukan topik permasalahan. Setiap peserta melakukan brainstorming secara individu, kemudian semua gagasan digabungkan menjadi satu peta ide besar. Selama fase ini, peserta dapat menemukan pemahaman yang sama tentang berbagai isu saat mereka berbagi makna di balik gagasan yang mereka sampaikan masing-masing. Selama sesi berbagi tersebut, gagasan-gagasan baru untuk mendapatkan solusi mungkin muncul, dan gagasan-gagasan tersebut juga ditambahkan ke dalam peta ide yang sudah ada. Setelah semua gagasan ditampung, peserta dapat mulai mengerucutkan dan mencari solusi yang tepat untuk masalah yang dihadapi. 2. Nominal Group Technique NGT Pada jenis brainstorming ini, peserta akan diminta menuliskan gagasan yang mereka miliki secara anonim. Selanjutnya, pemimpin akan mengumpulkan gagasan tersebut dan mempresentasikannya kepada seluruh anggota. Setelah dipresentasikan, anggota diminta melakukan voting untuk menentukan beberapa gagasan terbaik. Selanjutnya, gagasan-gagasan terbaik yang dipilih dapat dikirim kembali ke subkelompok untuk proses brainstorming lebih lanjut. Sebagai contoh, kelompok A dapat membahas warna yang diperlukan dalam suatu produk. Kelompok lainnya dapat membahas ukuran, bahan, dan seterusnya. Selanjutnya, setiap subkelompok akan kembali ke kelompok utama untuk menentukan solusi terbaik dari gagasan-gagasan yang terdaftar. Terkadang, gagasan-gagasan yang sebelumnya tidak terpilih dapat diajukan kembali setelah kelompok mengevaluasi ulang seluruh gagasan tersebut. 3. Individual Brainstorming Individual brainstorming adalah penggunaan brainstorming dalam situasi sendiri atau individu. Jenis brainstorming ini biasanya dilakukan dengan cara-cara seperti menulis bebas, berbicara bebas, asosiasi kata, dan menggambar peta pikiran, yang merupakan teknik pencatatan visual di mana orang membuat diagram pemikiran mereka. Individual brainstorming adalah metode yang berguna dalam proses penulisan kreatif. Baca Juga Apa Saja Fungsi Komunikasi dalam Organisasi? Bagaimana Cara Melakukan Brainstorming? Dalam proses brainstorming, ada beberapa proses yang pasti perlu dilakukan, baik itu dalam brainstorming kelompok maupun individu. Berikut ini adalah cara melakukan brainstorming yang perlu Anda ketahui 1. Tentukan Topik Utama Proses brainstorming merupakan metode pemecahan masalah dengan waktu yang terbatas. Agar dapat menggunakan waktu secara efektif, sebaiknya topik utama pembahasan harus sudah ditentukan sebelum brainstorming dimulai. 2. Persiapan Setelah menentukan topik utama, selanjutnya Anda dapat mulai melakukan persiapan. Jika brainstorming dilakukan bersama tim, pastikan seluruh anggota tim sudah siap melakukan brainstorming. Jika dilakukan sendiri, pastikan diri Anda berada dalam kondisi yang optimal untuk bisa berpikir kreatif. Selain itu, Anda juga harus mempersiapkan waktu dan tempat di mana proses brainstorming dilakukan. Pastikan waktu yang dipilih merupakan waktu yang dapat dihadiri seluruh anggota tim dengan leluasa, serta tempat yang dipilih juga harus kondusif dan tidak berisik. 3. Pilih Seseorang Untuk Memimpin Proses brainstorming tidak akan efektif jika tidak ada seseorang yang memimpin. Maka dari itu, pastikan Anda sudah menentukan pemimpin dalam proses brainstorming ini sebelum dimulai. Pastikan pemimpin yang dipilih sudah mengerti topik utama hingga mengetahui teknik brainstorming yang baik dan benar. 4. Catat Seluruh Gagasan dan Simpulkan Ketika proses brainstorming sudah dimulai, pastikan ada seseorang yang bertugas untuk mencatat semua gagasan yang disampaikan untuk membuat peta pikiran. Nantinya, dari peta pikiran tersebut, Anda bisa menyimpulkan solusi terbaik untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Baca Juga Kehabisan Ide? Ini 5 Cara Meningkatkan Kreativitas Setelah mengetahui apa itu brainstorming, semoga Anda bisa menemukan solusi untuk memecahkan masalah yang dihadapi dengan lebih mudah ya. Agar dalam proses brainstorming seluruh anggota kelompok dapat menyampaikan gagasan-gagasan yang kreatif dan segar, Anda dapat memberikan reward kepada orang yang dapat memberikan gagasan terbaik. Salah satu hadiah yang bisa perusahaan berikan adalah voucher belanja elektronik Sodexo ePass yang dapat digunakan di banyak situs belanja online Indonesia dan gerai toko offline yang telah bergabung dalam jaringan merchant Sodexo. Sodexo ePass dapat digunakan di lebih dari 440 merchants dan outlets di seluruh Indonesia. Dapatkan Sodexo ePass sekarang juga!
ApakahAnda sedang mencari pencarian ide dapat dilakukan dengan brainstorming yaitu dengan , jika iya? maka Anda berada di website yang tepat. Jangan lupa berdoa biar ilmunya berkah! Pencarian ide dapat dilakukan dengan brainstorming yaitu dengan a. pemikiran b. pengkhayalan c. curah pendapat d. pencarian di internet e. mencari tutorial DIY

translation by you can also view the original English article Jika kamu lebih dari penasaran tentang apa definisi brainstorming, namun juga perlu segera memulainya, maka panduan ini adalah titik awal yang cepat namun menyeluruh untuk diikuti. Pelajari tentang tujuan brainstorming dan bagaimana mengikuti sebuah proses yang efektif dan kreatif untuk menghasilkan ide penyelesaian masalah. Apakah brainstorming itu? Definisi, asal, proses, dan tujuan sumber grafisApakah Brainstorming Itu? Pertama-tama, mari kita bahas definisi brainstorming. Sederhananya, brainstorming adalah metode untuk memunculkan penyelesaian masalah yang kreatif dengan mendorong anggota kelompok untuk melemparkan ide sembari menahan kritik atau penilaian. Brainstorming, dalam banyak bentuknya, telah menjadi tool standar untuk ideation pengembangan ide baru. Barangkali ini karena fleksibilitasnya Sembari pelaku bisnis kebanyakan cenderung benar-benar menggunakan istilah "brainstorm", prosesnya digunakan dalam berbagai rentang, dari universitas hingga non-profit hingga tempat seni pertunjukkan. Brainstorming dapat dicapai oleh sebuah kelompok besar, kelompok kecil, atau bahkan seorang individu. Ada batasan pada jenis masalah atau pertanyaan yang dapat diselesaikan melalui brainstorming. Sementara istilah "brainstorming" relatif baru, konsepnya setua kreatifitas manusia. Ide memanfaatkan proses untuk bisnis, bagaimana pun juga, telah dikembangkan oleh Alex Osborn tahun 1941. Sebagai eksekutif periklanan, Osborn mengerti pentingnya kreatifitas untuk sukses dalam bukunya terbitan 1952 Kekuatan Kreatifitasmu Bagaimana Menggunakan Imajinasi, dia menuliskan "Tidak hanya di dalam bisnis namun dalam setiap lini, kualitas kepemimpinan tergantung pada kekuatan kreatif". Osborn percaya bahwa kreatifitas seringkali dipadamkan dalam dunia bisnis karena 1 terlalu sedikit ide yang dibuat oleh terlalu sedikit orang dan 2 orang-orang yang terlibat dalam proses kreatif terlalu cepat mengkritik dan menilai ide inovatif. Dia juga percaya bahwa setiap orang memiliki potensi untuk kreatifitas, dan mempelajari skill kreatif. Dengan demikian, empat aturan Osborn tentang brainstorming didesain untuk mengatasi batasan dan meningkatkan kemampuan kreatifitas karyawan. Mereka adalah Tidak boleh ada kritik ide Cari jumlah ide yang besar Bangun pada tiap ide lainnya Dorong ide yang liar dan berlebihan Bagaimana Brainstorming Cocok ke Dalam Gambaran Yang Lebih Besar Sementara merupakan hal umum untuk membicarakan tentang atau bahkan menggunakan brainstorming sebagai tool, Osborn melihat itu sebagai bagian dari proses yang lebih besar. Menghasilkan ide, sebagai mana dia melihatnya, hanya akan berguna jika ide itu menyelesaikan masalah yang sebenarnya. Proses yang lebih besar yang dikembangkan Osborn disebut Creative Problem Solving atau CPS Penyelesaian Masalah Kreatif. CPS mencakup empat tahap seperti yang dijelaskan dalam Creative Education Foundation Menjelaskan – Menjelajah visi dengan mengidentifikasi tujuan, harapan atau tantangan; mengumpulkan data untuk pemahaman yang lebih baik tentang tantangan, dan membuat pertanyaan tantangan yang mengundang solusi. Membentuk pengertian – Menjelajah ide melalui proses brainstorming. Mengembangkan – Memformulasikan solusi dengan mengevaluasi ide yang dibuat dalam proses ideation dan kemudian memilih solusi terbaik. Menerapkan – Memformulasikan sebuah rencana setelah menyelidiki sumber daya dan tindakan yang diperlukan untuk menempatkan solusi ke dalam tindakan. Proses ini telah digunakan oleh ribuan individu, bisnis, dan kelompok selama bertahun-tahun, berdasarkan pada empat prinsip inti yang dikembangkan tidak hanya oleh Osborn namun juga oleh banyak orang lainnya di Foundation. Prinsip inti tersebut adalah Pemikiran Berbeda dan Konvergen Harus Seimbang – Kunci untuk kreatifitas adalah mempelajari cara untuk mengidentifikasi dan menyeimbangkan perluasan dan penyempitan cara berpikir dilakukan secara terpisah. Itu juga penting untuk mengetahui kapan mempraktikkan metode pemikiran ini. Tanyakan Masalah Sebagai Pertanyaan – Solusi lebih siap ditemukan dan dikembangkan ketika tantangan dan masalah dinyatakan ulang sebagai pertanyaan terbuka dengan banyak kemungkinan. Pertanyaan seperti ini menghasilkan banyak informasi kaya, sementara pertanyaan tertutup cenderung mendapatkan konfirmasi atau penolakan. Pernyataan cenderung menghasilkan respon terbatas atau tidak sama sekali. Menunda atau Menangguhkan Penilaian – Seperti yang Osborn pelajari dalam penelitian awalnya tentang brainstorming, penilaian langsung sebagai respon sebuah ide mematikan pembentukan ide. Ada waktu yang lebih pantas dan perlu untuk menerapkan penerapan ketika menyimpulkan. Fokus pada "Ya, dan" daripada "Tidak, tetapi" – Ketika membentuk informasi dan ide, bahasa itu penting. "Ya, dan" membuat kelanjutan dan perluasan, yang mana itu perlu dalam tahapan tertentu CPS. Hati-hati penggunaan kata "tapi" – yang diikuti oleh "ya" atau "tidak" – menutup pembicaraan, menolak semuanya yang telah datang sebelum itu. Bagaimana Brainstorming Dilakukan? Brainstorming itu sendiri adalah proses yang cukup sederhana, namun itu memerlukan fasilitasi terlatih dan perencanaan yang hati-hati untuk hasil optimal. Individual tentu saja dapat melakukan brainstorming kapan pun di lokasi mana pun. Namun bagaimana pun juga untuk kelompok, ada banyak "variasi" brainstorming. Semuanya mengikuti prosedur dasar yang sama Langkah 1. Rencanakan Sesi Brainstormingmu Jelaskan fokus sesi brainstorming dengan merumuskan pertanyaan-pertanyaan terbuka yang akan mengundang solusi. Sebagai contoh, "Bagaimana kita akan meningkatkan layanan pelanggan" adalah pertanyaan brainstorming yang lebih baik daripada "Apa yang salah dengan layanan pelanggan kita". Pilih kelompok yang sesuai untuk brainstorming. Kelompok ini mungkin berjumlah besar atau kecil namun hendaklah mencakup individu yang akan, dalam jangka panjang, terlibat dalam penerapan perubahan atau project baru. Pilih waktu dan tempat yang sesuai untuk brainstorming. Dalam beberapa kasus, sesi brainstorming dilaksanakan di luar tempat kerja untuk menghindari konflik terkait kerja. Brainstorming mungkin dilaksanakan selama hari kerja, atau selama weekend atau malam hari. Pilih fasilitator terlatih yang mampu merumuskan pertanyaan, mengelola kepribadian, mencatat ide, mendukung proses evaluasi, dan membuat sebuah rencana tindakan yang layak dan sesuai dengan input kelompok. Rencanakan proses brainstorming sehingga jadwal yang jelas dapat disediakan ke kelompok sebelumnya. Rencana ini hendaklah mencakup konsumsi, transportasi, dan item kritis lainnya. Langkah 2. Pilih Sebuah Proses Brainstorming Brainstorming dapat berupa hal sederhana seperti mengajukan pertanyaan, mengumpulkan jawaban, dan kemudian mengevaluasinya. Dalam beberapa kasus, ini menghasilkan kumpulan kemungkinan solusi yang bagus dan cukup. Namun sering kali, diperlukan dorongan yang lebih kreatif. Berdasarkan pada pengetahuan anggota dan dinamika kelompok, oleh karena itu fasilitator dan perencana mungkin memilih untuk menerapkan satu jenis prosedur brainstorming. Sebagai contoh Brainwriting - Proses brainstorming ini mengijinkan anggota kelompok untuk menuliskan, membagikan, dan mengomentari ide anggota lainnya tanpa diminta untuk berdiri atau berbicara. Ketika individu tertentu cenderung mendominasi kelompok atau memilih untuk tidak terlibat di dalam kelompok pendekatan ini mungkin berguna. Role Storming - Merupakan proses sangat kreatif yang melibatkan anggota kelompok dalam tindakan improvisasi berdasarkan peran yang mereka pilih atau ditunjuk. Peran ini dapat berubah dari realistis misalnya sebagai pelanggan yang marah hingga yang fantastis Superman, atau Jin Aladdin. Brainstorming Terbalik - Pendekatan brainstorming ini meminta anggota kelompok untuk mencari ide yang tepat berkebalikan dengan apa yang diajukan. Sebagai contoh, alih-alih bertanya "bagaimana kita dapat menarik lebih banyak pengguna aplikasi", fasilitator mungkin bertanya "bagaimana kita dapat memastikan sesedikit mungkin orang yang menggunakan aplikasi kita?" Pendekatan ini berguna untuk situasi dimana kreatifitas tampaknya mengering; itu seringkali menghasilkan respon yang lucu namun penuh makna yang membimbing pada solusi yang positif dan berguna. Round Robin Brainstorming - Melibatkan fasilitator untuk bertanya kepada tiap individu, sesuai urutan, terhadap ide mereka. Ini membuatnya lebih sulit untuk tiap anggota kelompok untuk mendominasi diskusi atau "menghilang" ke dalam background. Pelajari lebih lanjut tentang proses brainstorming ini Langkah 3. Mempersiapkan Aturan Dasar Brainstorming Proses brainstorming biasanya dimulai dengan pengenalan umum pada proses, aturan dasar, jadwal, dan detail kritikal lainnya seperti lokasi kamar mandi!. Kebanyakan fasilitator mengatur aturan terkait penggunaan ponsel dan/atau laptop selama proses brainstorming. Kebanyakan fasilitator mulai dengan sesi mencairkan suasana yang mengatur irama dan menjelaskan hubungan antara pelaku brainstorming. Penting bahwa semua anggota kelompok mengerti bahwa, untuk tujuan brainstorming, mereka setara. Bahkan seorang anggota dari manajemen atas saat ini hanyalah anggota dari kelompok itu. Temukan lebih banyak aturan brainstorming yang membantu membimbing pada sesi yang sukses Langkah 4. Menerapkan Proses Brainstorming Brainstorming adalah proses yang dibimbing oleh fasilitator. Fasilitator menyajikan pertanyaan dan meminta respon. Jika kamu seorang fasilitator, maka kamu akan yang menjadi pemimpin kelompok melalui prosesnya. Aturan brainstorming tidak ada kritik, tidak ada penilaian penting untuk mendorong sehingga setiap orang merasa nyaman dalam berkontribusi. Juga, pastikan bahwa semua ide dituliskan pada whiteboard atau diagram, entah olehmu atau asistenmu. Bila perlu, kamu mungkin menerapkan bentuk brainstorming tambahan untuk membatasi atau mendorong partisipasi dalam kelompok, memicu kreatifitas, atau mengelola permasalahan lainnya. Langkah 5. Simpulkan Proses Brainstorming Setelah kamu merasa telah cukup banyak ide yang dihasilkan, waktunya untuk mengevaluasi ide untuk menentukan yang mana yang paling berguna. Sebagai fasilitator, kamu mungkin memilih untuk mengundang anggota kelompok untuk menuliskan catatan pada diagram untuk mengomentari ide, atau kamu mungkin cukup memfasilitasi percakapan dengan timmu. Setelah kelompok memilih beberapa ide untuk didalami, berkerja dengan timmu untuk mengembangkan kelompok berorientasi tugas untuk menggali ide ini lebih jauh dalam sebuah timeline. Sebagai contoh, sebuah ide yang terkait dengan peningkatan teknologi mungkin ditunjukkan kepada kelompok yang melibatkan ahli IT dan individual yang menggunakan software pada basis harian. Hasilnya adalah timeline yang jelas dan dapat dikerjakan untuk menerapkan bentuk ide barumu, dan pastikan untuk menentukan tanggal untuk rapat tindak lanjut. Pelajari lebih lanjut tentang bagaimana merencanakan sesi brainstorming dengan benar Mengapa Brainstorming Berkerja Sangat Baik? Berdasarkan Creative Education Foundation milik Osborn, rahasia ini terletak pada memisahkan pemikiran kritis dari pemikiran kreatif. "Ini berarti menghasilkan lebih banyak pilihan sebelum kamu mempertimbangkan untuk mengevaluasinya". Hasil brainstorming adalah ide yang tidak hanya praktikal namun juga benar-benar inovatif. Mereka adalah ide yang cenderung membantu perubahan organisasi dari pemikiran "seperti biasanya" menjadi "di luar batas". Berdasarkan pada teori brainstorming, setiap orang itu kreatif—dan kreatifitas itu dapat ditingkatkan dan dikekang. Ini berarti bahwa brainstorming mungkin menghasilkan ide dari "non-kreatif"—orang-orang dalam pekerjaan seperti keuangan, administrasi kantor, atau perdagangan—yang tidak pernah diminta untuk berkontribusi pada proses pengembangan ide. Oleh karena itu, hasilnya cenderung mencakup ide yang memperhitungkan sudut pandang dan proses pemikiran yang luas. Ini berarti bahwa hasil sebuah sesi brainstorming yang baik bisa mengejutkan dan inovatif. Mengapa Brainstorming Hanya Merupakan Bagian Dari Proses Yang Lebih Besar Brainstorming adalah cara yang bagus untuk membentuk ide kreatif dan unik dan tentu saja pembentukan ide itu sendiri tidak akan memberikan hasil. Dengan demikian, brainstorming terpisah dari evaluasi; evaluasi terpisah dari penerapan; penerapan hanya mungkin setelah sebuah langkah tindakan telah diterima dan didanai. Dari sudut pandang Osborn, tujuan brainstorming bukanlah hanya menghasilkan ide. Itu adalah momen dimana pikiran menghakimi terpisah dari imajinasi—dan imajinasi diijinkan untuk bergerak bebas. Dari proses ini, mungkin hadir sebuah bentang ide yang luas, beberapa baru bagi manajemen, yang memiliki potensi untuk mengubah sebuah bisnis untuk lebih baik. Namun bagaimana pun juga setelah proses brainstorming selesai, evaluasi dan implementasi adalah kunci menuju sukses. Brainstorming Membantu Menghasilkan Ide Kreatif Dan Dapat Dilakukan Brainstorming, atau ideation, hanyalah salah satu bagian dari proses yang lebih besar untuk memperluas dan membangun kreatifitas bisnis. Dikembangkan oleh eksekutif periklanan Alex Osborn, brainstorming adalah sebuah tool yang menakjubkan untuk melibatkan banyak karyawan dalam proses penyelesaian masalah secara kreatif. Brainstorming bukanlah akhir dalam proses itu sendiri. Namun, itu diikuti dengan klarifikasi masalah, tantangan atau pertanyaan. Itu juga diikuti oleh evaluasi dan pengembangan ide dan, akhirnya, dengan implementasi ide kreatif menjadi praktikal dan berguna. Maju Melebihi Definisi Brainstorming Dan Mulailah Pelajari lebih lanjut dalam Panduan Muktahir Untuk Teknik Brainstorming Yang Lebih Baik atau temukan lebih banyak teknik pembentukan ide kreatif di dalam artikel ini Brainstorming secara definisi adalah bagian dari proses kreatif yang lebih besar. Gunakan itu untuk menghasilkan ide secara sendiri atau sebagai sebuah kelompok. Pastikan untuk menetapkan target pada masalah yang jelas, mengikuti beberapa aturan dasar untuk menjaga kelompok tetap dalam jalurnya, dan pastikan untuk memproses ide pada saat penyelesaiannnya. Dengan cara itu, kamu dapat mengambil tindakan pada kebanyakan ide inovatif dan relevan yang kamu pikirkan.

RoundRobin Brainstorming (RRB) adalah pembelajaran yang dilakukan dengan cara membentuk kelompok, lalu peserta didik membentuk lingkaran kecil dan peserta didik menuliskan jawaban atau ide mereka terkait materi yang di tentukan dengan cara bergantian sesuai arah jarum jam pada lingkaran. Cara ini sangat menyenangkan dan seru, ketika diterapkan

Sebagian dari kita mungkin pernah merasa kesal atau frustrasi karena kehabisan ide ketika sedang bekerja atau membuat tugas. Brainstorming bisa membantu kita mengatasi hal ini. Brainstorming umumnya dilakukan secara berkelompok, tetapi bisa juga dilakukan secara mandiri. Brainstorming adalah sebuah metode yang bisa dilakukan untuk memecahkan berbagai masalah dan menghasilkan beragam ide baru sebanyak mungkin dengan cepat. Seperti namanya, brainstorming memiliki tujuan untuk merangsang otak berpikir secara logis, spontan, dan kreatif. Beragam Manfaat Brainstorming Ada beragam manfaat yang bisa Anda peroleh dari proses brainstorming, yakni Memecahkan masalah Memunculkan inovasi atau ide baru Memperjelas atau mewujudkan ide-ide yang abstrak Menyederhanakan ide yang terlalu besar dan sulit untuk dicapai Mendorong kreativitas Melatih diri untuk berpikir kritis Brainstorming Kelompok dan Individu Seperti yang dikatakan sebelumnya, brainstorming biasanya dilakukan secara berkelompok. Brainstorming dalam kelompok dapat menjadi sarana untuk menyumbangkan ide dan gagasan yang kreatif secara bebas dan terbuka. Semakin banyak partisipan yang mengikuti brainstorming, semakin kaya dan beragam pula ide yang dihasilkan. Kendati umumnya dilakukan secara berkelompok, brainstorming juga bisa dilakukan seorang diri. Beberapa penelitian bahkan menyebutkan bahwa brainstorming individu sering kali menghasilkan ide-ide yang lebih berkualitas dibandingkan brainstorming berkelompok. Pasalnya, saat brainstorming berkelompok, terkadang seseorang bisa terlalu memikirkan ide atau pendapat orang lain. Hal ini bisa membuat kita merasa takut atau ragu untuk mengemukakan ide di depan banyak orang, padahal mungkin ide tersebut sangat baik. Sebaliknya, dalam brainstorming individu, kita bisa lebih bebas mengeluarkan ide-ide yang ada. Cara Melakukan Brainstorming Sebenarnya ada banyak cara brainstorming yang bisa Anda lakukan. Namun, ada 2 pendekatan yang umum dipakai, baik secara berkelompok maupun mandiri, yaitu Mengajukan pertanyaan Salah satu metode brainstorming yang paling banyak dilakukan adalah dengan mengajukan pertanyaan untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya terkait hal yang ingin dibahas. Anda bisa mulai dengan pertanyaan-pertanyaan dasar, seperti Apa penyebab masalah? Kapan masalah terjadi? Di mana masalah terjadi? Siapa yang terlibat dalam masalah? Mengapa masalah terjadi? Bagaimana masalah terjadi? Jika pertanyaan-pertanyaan dasar di atas sudah terjawab, jawaban tersebut bisa dikembangkan menjadi pertanyaan-pertanyaan lanjutan yang akan mengarahkan Anda pada ide dan solusi dari masalah yang ada. Menulis bebas Menulis adalah metode brainstorming yang bertujuan untuk mengalirkan ide-ide yang ada di otak ke dalam bentuk tulisan. Untuk melakukan metode brainstorming ini, Anda perlu menetapkan batas waktu atau ruang untuk menuliskan ide-ide Anda, misalnya 10 menit atau pada 3 lembar kertas. Tuliskan semua ide yang terlintas dalam pikiran Anda terkait masalah yang ada. Anda tidak perlu mengkhawatirkan kualitas tulisannya, karena tujuan brainstorming adalah untuk menghasilkan ide. Setelah Anda selesai menulis, cobalah untuk membaca ide-ide yang sudah Anda tuangkan ke dalam tulisan. Setelah itu, pilihlah ide yang kira-kira berpotensi untuk menjadi solusi bagi masalah yang ada. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Brainstorming Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat proses brainstorming sedang berlangsung, yaitu 1. Hindari mengkritik Saat melakukan brainstorming, sebisa mungkin hindari mengkritik atau langsung meragukan ide-ide yang muncul, terlebih saat brainstorming dalam kelompok. Ingat bahwa brainstorming dilakukan untuk membuka semua kemungkinan yang ada demi terciptanya solusi atau inovasi bagi masalah tersebut. 2. Hargai semua ide yang muncul Saat brainstorming, semua ide dan gagasan harus diterima dan dihargai, walau mungkin mereka sangat unik atau terdengar mustahil. Justru ide-ide seperti ini dapat memancing ide-ide yang lebih baik dari anggota kelompok lainnya. 3. Analisis ide yang dihasilkan Setelah proses brainstorming selesai, ide-ide cemerlang yang dihasilkan dari proses brainstorming harus dianalisis lebih lanjut. Dengan begitu, ide-ide tersebut bisa menjadi satu gagasan yang lebih utuh dan solutif. Brainstorming bisa menjadi salah satu sarana yang sangat baik untuk menghasilkan solusi bagi sebuah masalah. Namun, ada kalanya metode ini tidak cocok untuk memecahkan masalah pada sebagian orang. Jika Anda adalah salah satu yang seperti itu, jangan menyerah dulu karena masih ada metode lain yang bisa dilakukan. Guna mengetahui metode pemecahan masalah yang cocok dengan Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog.

Salahsatu bagian terbaik dari sesi brainstorming adalah daftar ide yang dapat Anda bawa dan kembangkan di masa depan. Tidak semuanya dapat diterapkan dengan segera, tetapi daftar ide dapat membantu Anda berpikir kreatif selama berbulan-bulan setelah sesi brainstorming selesai. Kerja Tim. Sesi brainstorming akan menciptakan suasana tim.

P42LY.
  • r7lzm3ttr7.pages.dev/291
  • r7lzm3ttr7.pages.dev/304
  • r7lzm3ttr7.pages.dev/178
  • r7lzm3ttr7.pages.dev/293
  • r7lzm3ttr7.pages.dev/212
  • r7lzm3ttr7.pages.dev/306
  • r7lzm3ttr7.pages.dev/306
  • r7lzm3ttr7.pages.dev/372
  • r7lzm3ttr7.pages.dev/231
  • pencarian ide dapat dilakukan dengan brainstorming